Beranda | Artikel
Allah Ciptakan Adam dalam Bentuknya? Jangan Salah Paham! Ini Penjelasannya – Syaikh Bin Baz
12 jam lalu

Pertanyaannya berbunyi: “Apa makna hadis: ‘Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dalam bentuk-Nya?’ Apakah kata ganti dalam frasa “bentuk-Nya” boleh merujuk kepada lafaz Allah? Bagaimana pemahaman yang benar menurut Ahlus Sunnah?”

Hadis ini sahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan ulama lainnya. “Jika salah seorang di antara kalian memukul, hindarilah memukul wajah, karena sesungguhnya Allah menciptakan Adam dalam bentuk-Nya.” Namun, riwayat yang lebih kuat menyebutkan: “dalam bentuk Ar-Rahman,” sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan ulama lainnya: “…dalam bentuk Ar-Rahman.”

Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa bentuk Adam menyerupai bentuk Allah. Adam memiliki bentuk tersendiri, sedangkan Allah memiliki bentuk yang layak bagi-Nya. Maksud “bentuk-Nya” dalam hadis ini adalah sifat-sifat seperti mendengar, melihat, dan berbicara. Bukan berarti bentuk Allah serupa dengan bentuk makhluk-Nya. Kita wajib mensucikan Allah dari segala bentuk yang menyerupai makhluk.

Sebagaimana kita katakan: Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, memiliki wajah, memiliki tangan, dan memiliki jari-jari, tapi tidak seperti jari, tangan, atau wajah kita. Allah Ta’ala Maha Suci dari keserupaan dengan makhluk-Nya.

Demikian pula “bentuk-Nya” tidak menyerupai bentuk kita. Allah berfirman: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11). Makna ini telah ditegaskan oleh Imam para imam: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah—semoga Allah merahmatinya—dan beliau memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini dalam bab tauhid. Demikian pula ulama-ulama lainnya telah menjelaskan hal ini tanpa ada yang mengingkarinya, dan tidak pula terdapat keraguan di dalamnya. Yang dimaksud adalah bentuk yang layak bagi Allah, yang sama sekali tidak menyerupai bentuk makhluk-Nya.

Sebagaimana wajah-Nya, tangan-Nya, jari-jari-Nya, keridhaan-Nya, dan kemurkaan-Nya, semuanya benar adanya, tapi tidak serupa dengan sifat-sifat makhluk-Nya. “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” Ini satu kesatuan pembahasan. Adapun anggapan bahwa Allah berbentuk seperti Adam, atau bahwa “Allah menciptakan Adam dalam bentuk-Nya” lalu disimpulkan bahwa bentuk Allah seperti manusia, maka semua perkataan ini tertolak. Begitu pula anggapan bahwa Allah berbentuk seperti makhluk, maka perkataan ini tidak dapat diterima.

Yang dimaksud dengan “dalam bentuk-Nya”—Subhanahu wa Ta’ala—adalah bahwa Allah Maha Mendengar, Allah Maha Melihat, Allah berbicara, memiliki wajah, memiliki tangan, dan memiliki jari-jari. Namun dari sini tidak boleh disimpulkan bahwa bentuk-Nya menyerupai bentuk makhluk. Allah telah memberi kabar kepada kita, sekaligus menafikan keserupaan. Allah memberi tahu kita bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat, bahwa Dia berbicara, meridhai, dan memurkai, bahwa Dia memiliki wajah dan memiliki dua tangan. Kemudian Dia berfirman: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya.” (QS. Asy-Syura: 11). “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al-Ikhlas: 4). “Maka janganlah kalian membuat perumpamaan bagi Allah.” (QS. An-Nahl: 74).

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan kebenaran kepada kita. Maka, kewajiban kita adalah mengatakan sebagaimana yang Allah firmankan, lalu berhenti di situ dan berpegang teguh padanya. Walhamdulillah.

=====

السُّؤَالُ يَقُولُ مَا مَعْنَى حَدِيثِ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ؟ وَهَلْ يَصِحُّ أَنْ يَرْجِعَ الضَّمِيرُ فِي صُورَتِهِ إِلَى لَفْظِ الْجَلَالَةِ؟ مَا هُوَ الْوَجْهُ الصَّحِيحُ عِنْدَ أَهْلِ السُّنَّةِ؟

حَدِيثٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رَوَاهُ الشَّيْخَانِ وَغَيْرُهُمَا إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَّقِ الْوَجْهَ فَإِنَّ اللهَ خَلَقَ آدمَ عَلَى صُورَتِهِ وَالصَّوَابُ أَنَّهُ عَلَى صُوْرَةِ الرَّحْمَنُ كَمَا رَوَاهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَغَيْرُهُ صُورَةُ الرَّحْمَنِ

وَلَيْسَ مَعْنَى ذَلِكَ أَنَّهُ يُشْبِهُهُ هَذَا لَهُ صُورَةٌ وَهَذَا لَهُ صُورَةٌ صُورَتُه يَعْنِي سَمِيْعاً بَصِيْراً مُتَكَلِّماً مَا هُوَ مَعْنَى مِثْلِ الصُّورَةِ مِثْلَ غَيْرِهَا يَجِبُ النَّزْهَ لِلَّهِ عَنْ وَجْهِ غَيْرِاللَّهِ

كَمَا نَقُولُ سَمِيعٌ وَبَصِيرٌ وَلَهُ وَجْهٌ وَلَهُ يَدٌ وَلَهُ أَصَابِعُ لَيْسَ مِثْلَ أَصَابِعِنَا وَلَا أَيْدِينَا وَلَا وُجُوهِنَا فَاللَّهُ تَعَالَى يَتَقَدَّسُ عَنْ مُشَابَهَةِ خَلْقِهِ

فَهَكَذَا الصُّورَةُ لَيْسَ مِثْلَ صُوَرِنَا قَالَ اللَّهُ جَلَّ وَعَلَا لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ وَقَد نَصَرَ هَذَا الْأَمْرَ بِالمَعْنَى إِمَامُ الْأَئِمَّةِ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ رَحِمَهُ اللَّهُ وَاعْتَنَى بِهَذَا الْمَوْضُوْعِ فِي بَابِ التَّوْحِيدِ وَهَكَذَا آخَرُوْنَ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ بَيِّنُوا هُنَا لَا إِنْكَارَ فِيهِ وَلَا شُبْهَةَ فِيهِ بَلْ هِيَ صُورَةُ تَلِيقُ بِاللَّهِ لَا يُشَابِهُ صُوْرَةَ خَلْقِهِ

كَمَا أَنَّ وَجْهَهُ وَيَدَهُ وَأَصَابِعَهُ وَرِضَاهُ وَغَضَبَهُ كُلَّهَا حَقٌّ لَا تُشَابِهُ صِفَاتِ الْمَخْلُوقِينَ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ الْبابُ وَاحِدٌ أَمًّا هُوَ فِي صُوْرَةِ آدَمَ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ هَذَا كَلَامُهُ كُلُّهُ مَرْدُوْدٌ أَوْ عَلَى صُوْرَةِ مَخْلُوْقٍ هَذَا كَلَامُهُ مَرْدُوْدٌ

وَالْمُرَادُ عَلَى صُورَتِهِ سُبْحَانَه يَعْنِي سَمِيْعاً بَصِيْراً مُتَكَلِّماً ذَا وَجْهٍ ذَا يَدٍ ذَا أَصَابِعَ وَلَا يَلْزَمُ مِنْ هَذَا ثُمَّ أَنْ تَقُوْلَ هَذِهِ مُشَابِهَةٌ لِهَذِهِ فَقَدْ أَخْبَرَنَا وَقَدْ نَفَى أَخْبَرَنَا أَنَّهُ سَمِيعٌ وَأَنَّه بَصِيرٌ وَأَنَّه يَتَكَلَّم وَأَنَّه يَرْضَى وَأَنَّه يَغْضَبُ وَأَنَّ لَهُ وَجْهاً وَإِنَّ لَهُ يَدَيْنِ ثُمَّ بَعْدَهَا قَالَ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ فَلَا تَضْرِبُوا لِلَّهِ الْأَمْثَالَ

فَقَدْ بَيَّنَ لَنَا الْحَقَّ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَعَلَيْنَا أَنْ نَقُولَ مَا قَالَ وَلَكِنْ هُنَا قِفْ مُمْسِكٌ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ


Artikel asli: https://nasehat.net/allah-ciptakan-adam-dalam-bentuknya-jangan-salah-paham-ini-penjelasannya-syaikh-bin-baz/